![]() |
Senyum (Ilustrasi; google) |
Ketika musim kemerau kian menghatui,
hidup ini pun tenggelam di awan pekat,
namun sepasang bibir tetap mengucap syair-syair puji dan
urai wajah senyum sebagai alunan syukur
kepada Sang Mentari
yakni Tuhan
Sebab musim ini akan segera berlalu,
dan akan tiba saatnya musim subur,
musim menghijau dengan bunga mekar
Sambil berjuang dikala harus meminum cuka
aku menaruhnya di relung hati,
dan mengolahnya...
dan kuharap semuanya menjadi batu loncatan
agar gelora semangat ini
semakin menyata tuk berjuang
meraih mimpi yang masih dalam teka-teki
Musim kemerau bagai sang guru yang
mengajarkan arti kesabaran tiada batas,
kerja keras, usaha cerdas, dan asah cerdas,
agar hidup pun tak selalu diremehkan, atau direndahkan, atau dibuahbibirkan,
atau pun diinjak-injak....
Sebab tiada sesuatu yang tak mungkin
dalam musim apapun
dan kutahu, Tuhan, jalan...
Oleh: Nasarius Fidin