
Pesan Tahun Baru 2018 sangat menarik perhatian tatkala kami merayakan tahun baru tersebut di rumahnya Bapak Bosko Selamun, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu malam, menjelang jam 12.00, WIB, (31/12/2017). Perayaan natal ini dihadiri keluarga besar Namo dan para sahabat/sesama dari Lembor yang berdomisili di Jakarta pada umumnya. Ada banyak pesan menarik dan memesona dalam sharing beberapa tokoh penting yakni Bapak Bosko Selamun, kae (sebutan untuk yang senior atau masih dalam hubungan keluarga) Wens Manggut, dan kae Lalong. Pada kesempatan ini, saya akan mensharingkan poin-poin penting dari sharing
ketiga tokoh tersebut sejauh apa yang saya
dengar.
Bahwa
menjadi orang sukses berawal dari niat
murni atau kemauan kuat. Niat dan kemauan tidak akan terwujud apabila
seseorang tidak siap berjuang keras untuk menggapai mimpi. Kemauan kuat diimbangi
dengan tindakan nyata yakni berjuang keras dan pantang menyerah. Dalam proses
ini, setiap orang pasti menghadapi pelbagai tantangan, kesulitan dan masalah.
Namun kemajuan dan kesuksesan akan tercapai apabila setiap pribadi tidak
melihat hal-hal tersebut sebagai masalah atau beban berat tetapi sebagai
kesempatan atau peluang. Tantangan, kesulitan dan masalah tersebut dijadikan
motivasi yang memampukan orang berjuang dengan tak ada kata putus asa, pasrah,
ataupun kalah. Hal ini benar apa yang dikatakan Bapak Bosko berkaitan dengan
cara pandang tentang suatu masalah.
“Jangan melihat
masalah sebagai masalah tetapi sebagai peluang untuk maju”, katanya dalam
sharing tersebut.
Pernyataan ini sangat menarik dan
mengundang perhatian penulis. Bahwa menjadi orang sukses harus mengubah cara
berpikir. Setiap orang memiliki cara berpikir maju untuk membangun masa depan
cerah. Oleh karenanya, setiap pribadi
wajib melakukan hal tersebut jika mau maju.
Selain
poin-poin di atas, hal-hal penting juga, dalam sharing-sharing tersebut, setiap
pribadi siap bersusah-susah dahulu. Realitas bersusah-susah ini sungguh tidak
mengenakkan. Namun, untuk menjadi sukses “mau tidak mau” harus melewati proses
yang menyakitkan tersebut. Sehingga benar pepatah mengatakan bersusah-susah dahulu bersenang-senang
kemudian. Kata-kata pepatah ini mengandung pesan luar biasa yakni tentang
arti perjuangan dan harapan akan kesuksesan
Lebih
lanjut dalam sharing-sharing tersebut dikatakan, kesuksesan mendekat apabila kita tetap konsisten, komitmen, dan fokus
pada apa yang ingin dicapai. Di
tengah pelbagai tantangan global seperti tehnologi dan sebagainya, terkadang
semangat seseorang melemah apabila terbuai dalam keenakan dan ketagihan serta kenikmatan
sesaat yang sesat. Hal itu tidak bisa dihindari oleh karena keterbatasan dan
kelemahan. Namun, iman dan harapan adalah senjata ampuh untuk memecahkan
persoalan tersebut. Setiap pribadi tetap fokus dan komit dalam perjuangan dan
mimpi-mimpi indahnya.
Poin-poin
penting di atas sangat bermanfaat bagi penulis, ase-kae (adik-kakak dalam
terjemahan harafiahnya) yang sempat hadir dalam acara tersebut dan barangkali
bagi pembaca budiman yang membaca tulisan ini. Namun sebelum doa dan sharing
ini, kami disuguhkan dengan penampilan dari beberapa teman. Mereka membawakan
lagu dan musikalisasi puisi berantai.
Penampilan mereka mengundang decak kagum dari para penontonnya. Sebab mereka
sangat kreatif dan mampu membuat para penonton tertawa.
Hal
menarik juga setelah doa dan sharing yakni acara bebas yang sering disebut dengan gosok lantai. Acara gosok lantai sangat diminati anak-anak muda. Acara
goyang bebas ini berakhir hingga pukul 03.00 pagi. Setelah itu, kami berngobrol
sebentar sambil menunggu datangnya fajar pagi. Beberapa orang mendahului kami
karena ngantuk atau alasan lainnya.
Oleh Nasarius
Fidin
Keterangan:
Tulisan ini sejauh apa yang didengarkan oleh penulis mengenai sharing saat merayakan tahun baru di rumahnya Bapak Bosko S. Penulis hanya mensharingkan beberapa poin saja dan dilengkapi dengan refleksi penulis sendiri.
Keterangan:
Tulisan ini sejauh apa yang didengarkan oleh penulis mengenai sharing saat merayakan tahun baru di rumahnya Bapak Bosko S. Penulis hanya mensharingkan beberapa poin saja dan dilengkapi dengan refleksi penulis sendiri.