Belum jua mengering luka
yang kau torehkan kala itu
kini telah kau tambahkan lagi
segumpal perih yang
membuatku semakin hanyut dalam isakan
Jerit hati terdiamku telah membuncah bergema hingga keangkasa, karna jiwamu tak lagi perdulikanku pada musnah yang kau harapkan
Sesak dan kian perih jejak
langkah gontaiku membungkam asa dalam sirna tak tersudahi semuanya hingga menyayat pilu dadaku
Jika ini adalah bagian terindahmu puas dalam senyummu akan selalu aku ingat sebagai duka kesedihan yang bertunas hingga akar-menuai senja
(Lampung, 25/4/2018)
Oleh: RUDIYANTO
(Sandaran Hati)