By : Wiwin Herna Ningsih
ISTIRAHKAN
Duduklah dan diamlah
Dengan semua penatmu
Istirahkan rasa senjamu
Dari semua waktu yang ada
Biarkan senyum tetap paling kulum
Biarkan dengan waktu nikmati rasa
Biarkan segala yang ada
Kau nikmati dan resapi
Biarkan sisa rindumu
Tersimpan menjadi misteri
Dari sejuta kisah yang ada
Tetap tersenyum
Dan nikmati masa senjamu
Di ujung waktu yang renta
Dan senyum tetap kulum
Sepanjang waktu yang ada
Cianjur, 23 juni 2019
BOMERO CITY WALK
Pada terik sang mentari
Kususuri sepanjang kelokan
Pada nuansa masa lampau
Yang masih kemilau
Bomero City Walk
Tempat pejalan kaki berteduh
Di rindangnya pepohonan peneduh
Ramai namun lengang
Ketika kakiku melangkah
Pada jejak yang kesekian
Aku terdiam dan terhenti
Di bawah pohon rindang
Kunikmati desau angin
Betapa nikmat netramu
Mengantuk di ujung desiran angin perlahan
Kusyukuri nikmat-Nya
Cianjur, 23 juni 2019
TELAGA
Pada riak telaga biru
Kubercermin dikedalaman-Nya
Ada sejuta syukur pada senja
Yang semakin mendekati-Nya
Akulah yang rindu Pada-Mu
Ku kan tetap bercermin
Takkan kuretakkan
Pada sisa hidup yang kian pendek
Mengejar detik pada detak
Seirama nada nikmat yang tak terkira
Yang kau suguhkan dalam jiwaku
Semakin bertambah
Semakin kubersujud syukur
Atas semua karunia-Mu
Dan biarkan waktuku merambat perlahan
Menuju-Mu Yaa Rabb...
Cianjur, 23 juni 2019
KEBERSAMAAN
Bersama nikmati hari
Dalam wajah ceria
Pad sekulum senyum
Menghiasi sang mentari
Indah rasa kebersamaan
Jalin rindu yang bertaut
Sepanjang musim
Yang membawa dendang kemarau
Adalah rasa dari sebuah nama cinta
Menyatu mengikat jiwa
Di pelukan rindu yang menggebu
Senada irama kidung riang ria
Cianjur, 23 juni 2019
JALAN-JALAN
Singgahku di kota tauco
Jalan-jalan sepanjang Jalan Mangun Sarkoro
Menghitung langkah menderap
Selangkah demi selangkah
Pada keteduhan pohon beringin tua
Pada keramaian Bomero City Walk
Sepanjang trotoar jalan
Berguguran dedaunan peneduh
Rindang ria aku bersandar
Menikmati pejalan yang lalu lalang
Melenggang dengan wajah gembira
Dari awal liburan mereka
Cianjur, 23 juni 2019
SEDIHKU
Sedihku mengurungku dalam sunyi
Seperti dedaunan kering layu jatuh ke tanah
Dan tertiup angin sampai jauh
Entah kemana
Meliku kenang dalam tangis
Merinai di bebatuan gunung
Terhenti pada jejak yang bisu
Dan tiada gaung
Jiwamu jauh di seberang
Menghentak rindu yang meronta
Hanya angin yang mendesau
Memilin rasaku dari ketiadaan
Sedihku...
Serupa air yang beriak
Mengkristal di ujung dedaunan
Terhempas dan hilang entah kemana
Bandung Barat, 24 juni 2019
KAU LELAKI BERSYAL BIRU
Padamu aku katakan
Pada keteduhan netramu
Dari wajah diammu
Dan dari puitisnya kekatamu
Kau adalah mimpiku setiap malam
Menghiasi rasa yang senyap
Ketika kelam berselimut malam
Yang gigil dalam sunyi
Jarakmu berbatas langit biru
Jauh menembus ruang dan waktu
Yang tetap kurindukan
Sepanjang kelam
Netramu seperti sajak dalam telaga
Aku tenggelam di dasarnya
Meriak menebur jiwaku
Yang membuncah pada rindu
Yang serindu-rindunya
Bandung Barat, 24 juni 2019
PADA RINDU
Pada rindu aku sematkan berjuta rindu
Di batu karang yang terjal
Pada nyanyian angin laut
Padamu yang membias di cerminan laut biru
Kan kulangkahkan jejakku
Di tangga rona jinggamu
Menggenggam sejuta asa
Padamu rinduku
Serupa birunya laut
Mengharu biru rinduku
Terpatri di ujung tanjung yang paling palung
Merupa bingkai wajahmu
Wahai...
Padamu rindu
Aku tetap di sini bersama netraku
Yang membias di ujung rinai
Bandung Barat, 24 juni 2019
KUNANG-KUNANG
Kunang-kunang berpijar di waktu malam
Siapa gerangan yang memberi kabar
Seperti rindu yang gemerlap
Di ujung malam kemerlip
Kaukah itu yang jauh dari jangkauan
Memberi senyum dalam bayangan
Seperti kudung sunyi memberi cahaya
Pada nyanyian malam
Kunang-kunang hinggaplah di sini
Temani daku dalam sunyi malamceritakan tentangnya yang jauh di sana
Bagaimana kabarnya gerangan dia
Kunang-kunang bawalah daku
Mengembara bersama bayang-bayangnya
Di sini rindu yang terpendam
Mengusik jiwaku setiap malam kelam
Kunang-kunang pijarkanlah hatinya
Agar hatiku dan hatinya menyatu
Menjalin rindu dalam bayangan
Seperti mimpi-mimpi malamku
Bandung Barat, 24 juni 2019
BAYANG-BAYANG
Mengambang di redup malam
Ketika suara jengkrik mengkerik
Pada lamunan diri
Kepada mimpi entah
Bayang-bayang dalam ilusi
Menepis semua rasa
Melarungkan segala yang ada
Menjadi ketiadaan
Oh malam...
Di mana cahaya kemerlip gemintang
Atau pendar sang rembulan
Seperti sisa kemari silam
Yang lama menghilang
Bayang-bayang seperti malam yang sepi
Mengikuti setiap langkah
Dan menghilang tanpa jejak
Di serimbun semak perdu
Bandung Barat, 24 juni 2019