![]() |
Nasarius Fidin |
MUZIJAT DI TENGAH COVID-19
Jeruji malam menghadang di pelataran
auman wabah dari celah ketidaktahuan
ombak bergulung ditemani kilatan dasyat
gemuruh halilintar memanah ke langit sukma
pertanda dunia berada di titik tak menentu....
Gemunung ego kian menekan,
wabah penyakit covid-19 menular.
Kemana arah insan mengungsi
ataukah tangan berserah diri pada dentuman waktu!
Inikah bentuk hukuman....
apakah alam tengah tidak bersahabat...?
Jemari hanya bisa mengais rindu pada
lilin harapan di antara badai topan agar
binar ilahi usapi titik air mata di lesungan paras
Hati hanya bisa meyakini kata SETIA di sudut
bilik yang dibalut dengan getaran-getaran gelisah
Bilakah senyum menari seusai wabah covid-19 berakhir,
Pasti CINTA bermukjizat untuk segalanya
jadi pulih seperti awali
berharap Mukjizat itu pasti
kasih itu nyata,
iman itu menyelamatkan....!!
CINTA SEJAUH DATANG
Jika cinta sejauh datang, ada....
kesembuhan menjemput
Jika kasih mengalir
keselamatan mendatang
Tuhan sumber cinta,
benih cinta ditabur di setiap senyum sang medis, di setiap hati
agar tubuh selamat dari wabah tak bertuan
Tuhan punya banyak cara
membuka jalan keselamatan
Dia menghendaki wajah selamat, sebab
sepasang mata terhitung diantara umat kesayanganNya
Jangan gelisah,
jangan takut,
di sejauh tatapanNya parasmu terlihat molek
pasti dicintaiNya pun diselamatkanNya
dari apapun jua....
Mari bersoraklah dengan tembang cinta
bersukacita dengan petikan gitar,
Tuhan pasti sayang,
Dia pasti sembuhkan,
selamatkan senyummu seperti Dia
temukan seekor domba hilang dari sekian yang ada
TENUNAN TAK ROBEK
Kau bagai tenunan sejati, tak robek, kuat....
kau selalu cocok dikenakan, dipakai, dibawa...
nampak memesona oleh karena
dandanan kasih mesra di sepasang bibir
setiap tingkahmu inspirasi,
cara hidupmu berkat
Kau seperti kain motif
penuh dengan keindahan,
setiap mata tak jemu menatap hingga
mengenakanmu di setiap debu-debu tak bertuan
SELENDANG ADAT
Setiap kupandang selendang adat,
kuingat pesan ibu....
Setiap kukenakannya,
kudekap nilai adat khas leluhur
Selendang adat termeterai beribu rahasia sang leluhur
nilai budaya tak tertandingi lagi syarat filosofi
penuh makna kebijaksanaan hidup
hidup serumpun berlandaskan kasih
Oleh: Nasarius Fidin
Penulis adalah alumnus STF Widya Sasana Malang, Jawa Timur