Sudah tiga minggu kita diajak untuk mempersiapkan hati menyambut kedatangan Tuhan. Sekarang apa yang harus kita lakukan untuk menyiapkan hati?
Biasanya kita berpikir mempersiapkan hati berarti rajin berdoa, diajak pengakuan dosa, dan rajin misa dll. Tapi hari ini kita diundang untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Lihatlah ketika orang banyak bertanya kepada Yohanes pembaptis, "Apa yang harus kami lakukan?"
Johanes berkata, “Siapa pun yang memiliki dua jubah, berikan satu kepada siapa pun yang tidak punya; dan siapa pun yang memiliki makanan, lakukan hal yang sama!"
Baca juga: Surat Terbuka Pater Tuan Kopong Kepada Presiden, Ir. Joko Widodo
Apa hubungan mempersiapkan hati dengan memberi jubah atau makanan kepada orang lain? Sekilas kita bertanya-tanya! Namun dari situ jelas terlihat bahwa untuk mempersiapkan Natal Tuhan kita Yesus Kristus harus melakukan amal kasih, berdonasi, dan memperhatikan fakir miskin dan mereka yang membutuhkan pertolongan. Karena Natal adalah kesempatan untuk berbagi kasih karunia Tuhan. Tidak lagi cukup mempersiapkan hati hanya dalam doa atau melalui sakramen pertobatan.
Baca juga: Kesederhanaan Kami Adalah Kekayaan Kami
Mari kita persiapkan diri kita tidak hanya dalam kata yang baik, atau hanya dalam ide. Kita harus mempersiapkan dalam hidup kita secara konkret lewat perbuatan. Hati hanya bisa dibersihkan lewat perbuatan amal-kasih.
Mengubah hidup kita secara konkrit adalah cara yang lebih penting untuk mempersiapkan hati kita. Tanpa perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, hati kami masih belum siap menerima Kristus yang akan datang.
Baca juga: Imamku: Hadirmu, Sukacitaku
Selamat Hari Minggu
Salam sukacita Tuhan
Romo Kardiaman Simbolon, OCarm
