News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

PKS, PAN, MUI Dan Persaudaraan Alumni 212 Diselamatkan Oleh Ganjar, Koster Dan PDIP

PKS, PAN, MUI Dan Persaudaraan Alumni 212 Diselamatkan Oleh Ganjar, Koster Dan PDIP
PKS, PAN, MUI Dan Persaudaraan Alumni 212 Diselamatkan Oleh Ganjar, Koster Dan PDIP (ilustrasi: google)





Hari-hari ini pak Ganjar, I Wayan Koster dan PDIP menjadi bulan-bulanan netizen +62… karena dituding sebagai biang kerok pencopotan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 oleh FIFA. Pak Ganjar selaku Gubernur Jateng, I Wayan Koster sebagai Gubernur Bali, keduanya adalah penandatangan komitmen bersama FIFA sebagai tuan rumah perhelatan piala dunia U-20 di propinsi mereka masing-masing namun justru menolak kehadiran timnas U-20 Israel. PDIP sebagai partai penguasa juga ikut dituding sebagai alasan FIFA mencopot Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20.


PDIP sebagai partai penguasa dan kedua gubernur yang menolak kehadiran timnas U-20 Israel juga adalah kader PDIP, maka lengkaplah sudah mereka menjadi sasaran serangan para netizen Indonesia termasuk para pemain timnas U-20 Indonesia.


Namun sepertinya tidak ada satupun netizen Indonesia yang menggugat pertanggungjawaban PKS, PAN, MUI dan Persaudaraan Alumni 212 yang juga ikut menolak kedatangan timnas U-20 Israel. Bahkan beberapa hari ini PA 212 bersama ormas lainnya melakukan demo hingga pembakaran bendera Israel serta sebelumnya “mengancam” mencegat timnas U-20 Israel di Bandara Soetta dan aksi di kediaman Ketum PSSI pak Erick Tohir.


Kita semua tahu dengan jelas sepak terjang kelompok ini soal urusan demo. Bahkan dalam demo menolak timnas U-20 Israel mereka ikut menuding bapak presiden Jokowi. Kita juga tahu bahwa kelompok ini dalam setiap kesempatan demo apapun, Jokowi selalu dituntut mundur atau diturunkan dari kursi kepresidenan. 


Bahkan MUI yang sejatinya berurusan dengan masalah keagamaan ikut menyatakan penolakan dengan mengusulkan timnas U-20 Israel beriman di negara lain.


Terhadap mereka bahkan terhadap PKS dan PAN kadang kita lupa untuk juga mengkritik mereka. Saya juga ikut mengkritik PDIP, Ganjar dan Koster, namun kemudian sadar bahwa salah satu gelombang protes dengan melakukan aksi demo bahkan ancaman seperti yang dilontarkan oleh salah satu pengurus PA 212 tidak mendapat perhatian dari kita untuk ikut dimintai pertanggungjawaban atas pencopotan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20.


Kita memang memiliki Kepolisian dan TNI yang tangguh. Namun kita juga perlu menyadari sepak terjang dari kelompok pendemo yang kemudian menjadi pertimbangan situasi keamanan dan kestabilan Nasional selama perhelatan piala dunia U-20 di Indonesia. Kalau mau adil maka tidak hanya Ganjar, Koster dan PDIP yang menjadi sasaran “hujatan” dari kita, tetapi juga partai-partai lainnya termasuk para pendemo yang menolak kedatangan timnas U-20. Adakah yang berani meminta pertanggungjawaban mereka?


Dan setelah gagal menjadi tuan rumah, adakah suara mereka meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, PSSI, Pemerintah, Timnas Indonesia serta tim pelatih? Hari ini mereka sedang tertawa bahagia mampu memecah belah kita dalam kegaduhan kritikan terhadap Ganjar, Koster dan PDIP sedang mereka merasa sebagai pemenang. 


Semua mata dan kritikan ditunjukan kepada Ganjar, Koster dan PDIP sedang mereka seakan kita lindungi dan selamatkan. Dengan kata lain, Ganjar, Koster dan PDIP mendapat serangan dari kita untuk menyelamatkan kaum pendemo yang selalu menjadikan setiap momentum untuk mempersalahkan pemerintah dalam hal ini Jokowi.


Setelah berhasil membuat Ganjar, Koster dan PDIP “dirujak” habis-habisan oleh netizen, kemungkinan terburuk yang mereka lakukan adalah menjadikan momentum ini sebagai bahan kampanye 2024 untuk meraup suara di kantong-kantong PDIP. Hal ini juga yang tidak disadari oleh PDIP. Kalau kita sedikit tegas, maka pemerintah harus melangkah lebih cepat dalam sebuah ketegasan prinsip; “siapa yang menghalang-halangi perhelatan piala dunia U-20 termasuk menghalangi kedatangan timnas U-20 Israel akan ditindak tegas” maka situasinya sedikit lebih baik.


Kita sepertinya tak berdaya dihadapan kelompok pendemo ini walau kita sudah tahu sepak terjang mereka. Maka jika kita mau bersikap sedikit lebih fair dan adil, tidak hanya Ganjar, Koster dan PDIP tetapi mereka yang beberapa hari ini luput dari hujatan netizen juga wajib dimintai pertanggungjawaban.


Kalau kita tidak diam-diam saja atas sikap kelompok atau ormas-ormas pendemo dan partai lainnya, mungkin situasinya bisa berbeda. Tetapi selama mereka bersuara di jalanan dan kita tetap diam, maka mereka terus mendapatkan panggung untuk menari.




Manila: 31-Maret, 2023

Tuan Kopong msf